Kalo video playernya ga keliatan / ga jalan berarti servernya lagi error .. LAPORKAN DI SINI

Jumat, 11 Desember 2009

Berita Terkini dari Dunia Internet !!! (dari VIVAnews.com)

Situs Jejaring Sosial
Friendster Diarahkan Jadi Situs E-Commerce
Sampai Agustus lalu, Friendster memiliki 20 juta pengguna aktif dari kawasan Asia.
________________________________________________________________
Muhammad Firman, Harriska Farida Adiati - Kamis, 10 Desember 2009, 17:55 WIB
  (friendster.com)

Termasuk situs pertemanan yang muncul pertama kali, Friendster adalah salah satu situs populer internet sebelum ketenarannya tergerus oleh pendatang baru seperti Facebook dan MySpace. Sampai pada akhirnya Friendster kehilangan daya tarik di sebagian besar pasar utama.

Meski demikian, Friendster masih tetap populer di Asia Tenggara. Friendster mengatakan, 90 persen traffic mereka datang dari Asia. Pada Agustus, situs tersebut memiliki 20 juta pengguna aktif dari Malaysia, Singapura, Indonesia, dan Filipina.

MOL dan Friendster tidak mengungkap ketentuan finansial dari kesepakatan akuisisi tersebut. Akan tetapi, dikabarkan bahwa jejaring sosial tersebut dijual setidaknya di harga 100 juta dolar AS.

Seperti dikutip dari laman PC World, akuisisi tersebut memperpanjang kemitraan antar dua perusahaan yang diumumkan Oktober lalu.

Di bawah ketetapan dalam kesepakatan tersebut, MOL akan mengarahkan Friendster menjadi situs e-commers dengan menyediakan platform pembayaran untuk layanan e-commerce.
Adapun yang disiapkan adalah Friendster Wallet dan Friendster Gift Shop. Di sini pengguna bisa membeli kado-kado virtual untuk teman-teman di Friendster.

Dengan Friendster Wallet, pengguna bisa melakukan pembelian online di Gift Shop online menggunakan mata uang virtual. Pengguna membeli mata uang virtual yang disebut Friendster Coins, menggunakan kartu top-up yang dijual di toko-toko nyata, seperti toko serba ada.

Selain itu, MOL berencana menggunakan kepentingan bisnis lain dari pemegang saham utamanya untuk menarik lebih banyak pengguna Facebook. Bisnis-bisnis itu antara lain franchise di Malaysia dan wilayah lain di Asia Tenggara untuk Starbucks, 7-Eleven, Borders, Krispy Kreme, Wendy's, dan Papa John's Pizza.

• VIVAnews


Facebook Resmikan Aturan Baru


_______________________________________________

Facebook Resmikan Aturan Baru
VIVAnews - Facebook akhirnya meresmikan aturan terbaru mereka seputar kontrol masalah privasi yang telah banyak menuai protes selama beberapa bulan terakhir.
Sebelum meresmikan aturan baru ini, pekan lalu, Mark Zuckerberg, pendiri Facebook mengirimkan surat terbuka pada seluruh 350 juta penggunanya. Ketika itu ia menjanjikan bahwa akan ada perubahan di Facebook.
Intinya, pilihan-pilihan baru yang disediakan akan memungkinkan pengguna mengustomisasi setiap status update ataupun apapun yang mereka post dan upload. Misalnya oleh konten tersebut bisa dilihat dan lain-lain.
“Facebook melakukan transformasi terhadap kemampuan dunia untuk mengontrol informasi secara online dengan mendorong lebih dari 350 juta orang untuk melakukan personalisasi siapa yang bisa melihat setiap konten apapun yang mereka pasang,” kata Elliot Scharge, Vice President of Communications, Public Policy and Marketing Facebook pada keterangan resminya, 10 Desember 2009.
Scharge menyebutkan, pihaknya mendesain Facebook agar orang bisa mengontrol informasi apa yang ingin bagikan pada siapa. “Itu alasan kami mengapa layanan kami menarik perhatian berbagai kelompok pengguna dari seluruh dunia,” kata Scharge. “Pengumuman yang kami lakukan hari ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna,” ucapnya
Adapun perubahan yang paling signifikan yang dilakukan Facebook adalah opsi privacy yang kini tersedia untuk seluruh pengguna setiap kali mereka melakukan update status atau upload foto. Opsi yang ada kini memungkinkan pengguna mengubah konten tersebut apakah dapat dilihat oleh hanya teman, teman dari teman, semua orang, atau kustomisasi sendiri.
Fitur baru lainnya yang disediakan adalah kemampuan untuk membuat daftar teman dan mengelompokkan teman-teman berdasarkan apa yang ingin pengguna bagikan dengan mereka.
Opsi ini memungkinkan pengguna untuk berbagi foto hanya dengan keluarganya, atau membuat opini yang bisa dibaca oleh semua orang. Terakhir, Facebook juga menghapuskan regional network, fitur yang sudah usang untuk sebuah situs dengan 350 juta pengguna.

• VIVAnews 






Militer Inggris Diminta Aktif Berinternet
Keputusan ini kontras dengan apa yang dilakukan oleh korps marinir Amerika Serikat.
_______________________________________________________
Muhammad Firman - Senin, 10 Agustus 2009, 10:10 WIB
  (cnet.com)
VIVAnews - Semakin banyaknya organisasi profesional yang melarang karyawannya memanfaatkan jejaring sosial, tidak menghalangi angkatan bersenjata Inggris untuk mendorong personilnya untuk menjelajah internet. Mereka bahkan diminta memanfaatkan media sosial untuk membicarakan apa yang mereka lakukan, tentunya dengan batasan-batasan tertentu.

Pekan lalu, Menteri pertahanan telah mengeluarkan Online Engagement Guidelines yang berisi rekomendasi bagi para serdadu untuk tetap berhubungan dengan teman dan keluarganya lewat blog, jejaring sosial, dunia virtual, dan game multiplayer tanpa membahayakan jiwa dan aktivitas militer mereka.

"Teknologi internet yang ada saat ini semakin penting dalam kehidupan sehari-hari. Personil diperkenankan untuk membicarakan apa yang mereka lakukan asalkan tidak mengungkapkan permasalahan rahasia dan operasional militer," sebut pernyataan resmi Departemen Pertahanan Inggris, seperti VIVAnews kutip dari Cnet, 10 Agustus 2009.

Personil yang ingin memublikasikan hal-hal yang berhubungan dengan operasional militer, komentar tentang aktivitas angkatan bersenjata, berbicara atas nama militer, dan mendiskusikan permasalahan sensitif, kontroversial, ataupun permasalahan politis harus mendapatkan ijin dari atasannya. Meski ada larangan-larangan, tetapi panduan tersebut juga mengingatkan personil untuk menikmati kebebasan, menceritakan hal-hal yang menarik seputar apa yang mereka lakukan.

Pengumuman ini sangat kontras dengan apa yang dilakukan oleh korps marinir Amerika Serikat yang membatasi personilnya untuk menggunakan jejaring sosial.

• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger